Cerita Guruku
Saya bercerita bahwa guru Matematika SMA walaupun streng tapi murid-murid senang belajar dengannya. Bapak tu, sering membuat lelucon-lelucon di kelas. Tapi, pernah suatu kali dia berlelucon semua kelas ketawa kecuali satu orang yang bahkan cuma bilang " Ha..Ha... laawak dang !" Bapak Matematika tu langsung menghampiri dan mencengkeram kerah baju si murid. Setelah itu, si guru membuat soal di papan tulis dan menyuruh kami sekelas menyelesaikannya. Si Bapak nggak masuk-masuk, kami nggak bisa mengerjakan satu soal tersebut. Sampai akhirnya si Bapak tu masuk dengan muka dan rambut depan yang basah. Dia, sholat Dhuha. Sebenarnya, saya sudah diajari Bapak Matem waktu saya kelas 1 SMP. Jadi, waktu Bapak tu lulus jadi guru di yayasan sekolah saya dia memulai karirnya dengan mengajar SMP. Tapi , dia cuma mengajar sebentar di SMP, lalu baru ke SMA.
Saya pun menceritakan bagaimana saya dan teman saya Maria pernah membuat Bapak tu "kecele". Bapak tu sedang menerangkan sedangkan saya dan Maria yang duduk dibelakang saya, asyik menggunting dan menempel bahan untuk kliping. Kliping pelajaran Matematika si Bapak tu juga. Tiba-tiba si Bapak sudah berdiri diantara kami lalu berkata "Ni, kalian berdua ni... simpan klipingnya atau kerjakan diluar..." Kami berdua serentak menghentikan menggunting. Saya bertanya ke Maria "Mar.. gimana, ..? " Maria menjawab "Kita kerjakan diluar aja yok Fai..." Dengan santainya kami mengemasi pekerjaan kliping kami dan keluar dari kelas. Kami pergi ke samping belakang kelas, melanjutkan penglipingan. Pura-pura tidak tahu kami melihat Si Bapak mengikuti kami dan memperhatikan kami seperti biasa dengan berkacak pinggang. Sampai sekarang kalau dikenang-kenang ada perasaan menang di hati. Hee... lucu yaa.. rasanya say adan Maria hebat banget gitu bisa nunjukin sikap dan nggak bisa diintimidasi.
Murid-murid yang mendengar cerita berkomentar " Hebat Ustzh. yaa... , bagak kali..." Eh, coba dipikir Bapak tu ngasih pilihan kan..yah.. pilihan Ustzh. dan teman Ustzh. keluar mau apa... " " Yah.. itulah anak-anak dikasih pilihan ya.. memilih lah"
Cerita selesai... kami kembali ke pelajaran. 15 menit mau bel, salah seorang murid berkata " Keluar kita lagi Ustzh. makan siang ...." " Masih 15 menit lagi..." jawab saya. Sarah yang kritis usul "Ngapa Ustzh. nggak kasih kami pilihan ?" "Hmmm iya yaa.. cerdik kamu ya Sarah.. habis tu, keluar semualah kalian yaa... " "Cerita Ustzh. tadi jadi "senjata makan tuan dong...." Owh..tidak bisa.... emangnya Ustzh. guru apaan... "Gerrr semua tertawa..." ;)